Popular Post

Goa Cina in Action

By : Virginia Only
Pantai Goa Cina_Malang Selatan menarik untuk didatangi. Perpaduan bebatuan karang dan hamparan pasir putihnya sungguh memanjakan mata.
Selama perjalanan, Anda akan disuguhi pemandangan yang menawan. Akses jalannya pun cukup bagus, namun perlu hati-hati dan waspada karena jalannya berkelok, curam, dan penuh sensai tersendiri disetiap kelokan jalannya.

Lama perjalanan seolah terbayar impas saat Anda melihat keindahan Pantai Goa Cina. Hamparan pasir putih dan beberapa pulau karang kecil di sini sangat elok dipandang. Wajib rasanya untuk foto-foto di sana.

Ingat, wisatawan dilarang untuk berenang atau melakukan aktivitas air di Pantai Goa Cina. Hal ini dikarenakan besarnya ombak dan kedalaman yang curam, serta arus bawah laut yang kuat.


Kita jalan-jalan kesana yuuuuuuuuuuuk :D




Tag : ,

Prosedur Perakitan Komputer-Part 1

By : Virginia Only

Merakit komputer adalah suatu kegiatan untuk menyatukan bagian-bagian dalam sebuah komputer agar dapat digunakan sebagai sebuah komputer secara utuh. Merakit berarti membuat perangkat-perangkat pembentuk komputer berada pada posisinya maisng-masing sehingga dapat beroperasi sebagaimana mestinya.

Berikut pembahasan dari persiapan  perakitan komputer :

1. KONFIGURASI KOMPUTER
Konfigurasi komputer merupakan tahap pertama yang harus dilakukan. Konfigurasi komputer  berkaitan dengan penentuan jenis komponen dan fitur dari komputer serta bagaimana seluruh komponen komputer dapat saling bekerja untuk membuat sebuah sistem komputer yang sesuai dengan keinginan kita. Konfigurasi komputer dilakukan dengan penentuan komputer baik dari jenis processor, motherboard, hardisk, dan komponen lainnya. Komponen-komponen yang akan dirakit harus kompatible dengan komponen lainnya. faktor kesesuaian terhadap motherboard harus diperhatikan karena setiap jenis mother board mendukung jenis processor, modul memori, port dan I/O bus yang berbeda-beda.

2. KOMPONEN DAN ALAT
komponen yang harus dipersiapkan tidak hanya komponen-komponen komputer yang akan dirakit tetapi keperluan-keperluan lain juga harus dipersiapkan. 
  • Komponen komputer merupakan berbagai komponen-komponen yang akan dirakit. Komponen komputer antara lain adalah sebagai berikut :
  1.   Casing
  2. Processor
  3. Main board
  4. Memory
  5. Kabel Sata
  6. Hardisk
  7. Kabel Floppy Disk / IDE
  8. DVD - RW
  9. Floppy disk
  10. Keyboard
  11. Mouse
  12. Power Supply
  13. Monitor
  14. Kabel VGA
  15. Kabel Power 
  16. Stabilizer
peralatan-peralatan tersebut akan memudahkan dalam perakitan komputer, berikut peralatan yang harus dipersiapkan sebelum melakukan perakitan komputer :
  • Kelengkapan Komponen seperti kabel, sekerup, jumper, baut dan sebagainya yang dpergunakan untuk menghubungkan satu komponen dan komponen lain serta mengunci komponen-komponen tersebut pada tempatnya agar tidak terlepas. 
  • Buku manual dan referensi dari komponen
Buku manual diperlukan sebagai rujukan / pedoman untuk mengetahui diagram posisi dari elemen koneksi (konektor, port dan slot) dan elemen komfigurasi (jumper dan switch) beserta cara setting jumper dan switch yang sesuai untuk komputer yang dirakit.
  • Alat bantu berupa obeng pipih dan philips.
Peralatan yang dipergunakan untuk merakit komponen komputer adalah sebagai berikut :


 Obeng plus dan minus


Obeng plus dan minus dipergunakan untuk  memasang mur atau baut untuk merekatkan komponen. Obeng plus dan minus memiliki fungsi yang sama penggunaannya tergantung dari jenis mur / baut yang digunakan.

Tang buaya


Tang buaya dapat dipergunakan untuk memotong kabel.

Pinset


Pinset dipergunakan untuk mengambil benda-benda seperti mur / baut dan lain sebagainya yang tidak dapat diambil dengan jangkauan tangan.

Gelang Anti Statis


Gelang anti statis dipasang pada tangan perakit komputer yang berfungsi menggroundkan tubuh perakit sehingga perakit tidak akan mendapat aliran statis dari komponen komputer.
  • Software sistem operasi, device driver dan program aplikasi
Untuk dapat menjalankan sistem komputer tidak berhenti pada proses perakitan komputer saja. Setelah komponen-komponen komputer telah terakit semua melakukan instalasi sistem operasi, device driver, dan program aplikasi perlu dilakukan. CD software diperlukan untuk menginstall sistem operasi, device driver dari piranti, dan program aplikasi pada komputer yang selesai dirakit.

3. PENGAMANAN / K3 PERAKITAN KOMPUTER
Tindakan pengamanan dan memahami K3 diperlukan untuk menghindari masalah seperti kerusakan komponen oleh muatan listrik statis, jatuh, panas berlebihan atau tumpahan cairan. Selain itu pengamanan diperlukan sebagai perlindungan tubuh dan menghindari cedera maupun luka pada saat melakukan perakitan komponen komputer. Pengamanan yang dapat dilakukan pada saat melakukan perakitan komputer adalah
  1. Menggunakan baju pelindung, alas kaki, masker, sarung tangan , dan Apron.
  2. Menggunakan gelang anti statis lalu menyentuh permukaan logam pada casing sebelum memegang komponen untuk membuang muatan statis.
  3. Tidak menyentuh langsung komponen elektronik, konektor atau jalur rangkaian tetapi memegang pada badan logam atau plastik yang terdapat pada komponen.
  4. Hindari merakit dalam keadaan berkeringat dan jauhkan hal-hal yang mengandung air seperti air minum dari lokasi / meja perakitan komputer, karena kemungkinan keringat atau air dapat menetes atau tumpah ke peralatan yang sedang di rakit, karena dapat menyebabkan hubungan pendek dan merusak hasil rakitan ketika power suply atau komputer dinyalakan.
  5. Hindari memegang atau menyentuh langsung kaki prosesor yang ada termasuk chipset. Karena dikhawatirkan adanya listrik statis yang dimiliki tubuh kita akan merusak komponen tersebut. Untuk mencegah hal ini kita harus meng-groundkan tubuh kita dengan cara memegang cassing saat power dihidupkan.
  6. Pada setiap tahap perakitan sebelum menambahkan komponen yang baru, power supply harus dimatikan. Memasang komponen pada saat power supply hidup akan merusak komponen yang akan dipasang dan komponen lainnya.
  7. Hindari pemasangan komponen hardisk dan komponen lainnya dengan kasar, karena dapat merusak hardisk  dan komponen lainnya tersebut. 

My Life is My Story... Part II

By : Virginia Only
Setiap orang pasti punya kisahnya masing-masing.. Cukup sulit untuk mengungkapkan kisah ini. 20 Nopember 2013. Yupz! tanggal itu. Tepat tanggal itu berakhir segalanya. :)

*FlashBack*
Tiba-tiba.. tanpa sengaja.. kamu ada.. :) aku jatuh cinta sama pemikiranmu. kita terkonek lewat lalulintas terpadat sepanjang masa.
Kamu ada saat itu, benar-benar ada dan ini nyata tanpa rekayasa. it's the first time story for me n for u. Rindu masa-masa itu.

Now, aku tau apa yang harus aku lakukan :D terimakasiiiiiiiiiih oppa ;) Best moments ever.
Tag : ,

Tingkat Keyakinan dan Kepastian kepada Tuhan.

By : Virginia Only

Para utusan Tuhan telah menegaskan keyakinan mereka kepada Tuhan. Begitu juga dengan orang-orang suci. Orang-orang beriman awam pun tampaknya juga cukup yakin tentang kayakinan mereka. Disisi lain dari kalangan agnostik mereka mengakui dengan terus terang bahwa mereka tidak tahu apakah Tuhan itu ada atau tidak, sementara orang-orang ateis sama sekali menyangkal keberadaan Tuhan. Jadi ada semua spektrum dari orang-orang yang mewakili berbagai tingkat iman dan kepastian mengenai eksistensi Tuhan. Relevansi masalah kepastian yang berkaitan dengan Tuhan ini adalah pada kenyataan bahwa tingkat kepastian tersebut berpengaruh besar, baik terhadap standar ibadah kita maupun perilaku kita dalam cara yang sangat mendalam.

Kepastian mengenai entitas apapun, baik itu wujud Tuhan maupun keberadaan suatu benda, dimulai dari tingkat deduksi logis. Tingkat berikutnya adalah persepsi langsung. Selanjutnya tingkat yang lebih jauh yaitu tingkat keterlibatan personal secara komplit.

Ilmul-Yaqiin

Pikiran manusia dibekali dengan fakultas (kemampuan) untuk menarik kesimpulan logis dengan menerapkan rasionalitas terhadap informasi yang tersedia dan fakta yang pasti. Dengan kemampuan ini, pikiran manusia dapat menarik kesimpulan yang logis yang dapat diterima. Sebuah peribahasa umum yang berbunyi 'dimana ada asap disana ada api', merangkum semua pemikiran ini. Pengetahuan tentang eksistensi, bentuk dan sifat dari api yang sudah ada dalam diri seseorang, akan menjadikannya mampu untuk menyimpulkan bahwa adanya api tersebut karena telah melihat ciri atau tandanya - asap adalah salah satunya. Kesaksian adanya asap akan mengarahkan setiap pikiran rasional untuk menyimpulkan adanya api, karena pengetahuan umum; 'dimana ada asap disitu ada api'. Mereka yang yang mengetahui api menghasilkan asap akan membuat kesimpulan akan adanya api ketika ia melihat asap. Oleh karena itu prasyarat untuk tingkat kepastian ini adalah 'ilmu/pengetahuan'. Istilah Bahasa Arab untuk 'ilmu' adalah 'ilm dan Bahasa Arab untuk 'kepastian' adalah 'yaqiin'. Dengan demikian istilah Arab yang digunakan oleh Al-Qur'an untuk kepastian yang berdasarkan pengetahuan adalah 'ilmul-yaqiin.

Kita baca dalam Al-Qur'an "Sekali-kali tidak! Jika kamu mengetahui hakikat itu dengan ilmu yakin.(102:5). Pada tingkat ilmul-yaqiin, orang beriman dan para pencari Tuhan yakin kepada Tuhan bukan karena merasakan langsung wujud-Nya, namun berdasarkan deduksi dari fakta-fakta yang terletak dalam batas-batas pengetahuannya. Pada dasarnya ia percaya pada hal ghaib yang dalam istilahnya adalah 'imaan bil Ghaib, yang berarti 'percaya pada yang ghaib'. Meskipun para pencari Tuhan belum merasakan keberadaan Tuhan; gambaran Tuhan dalam hatinya yang membuatnya gelisah, banyaknya kesaksian yang meyakinkan tentangke beradaan Tuhan yang diberikan oleh banyak orang yang jujur dan suci, keberadaan dan kesempurnaan tertib alam semesta, penerimaan doa-doanya di saat-saat kesusahan dan transfer ilmu yang bersifat ghaib dari sumber Yang Maha Ghaib kepada manusia seperti dirinya, membawanya kepada kesimpulan akan keberadaan Tuhan. Ia memang belum melihat api itu sendiri, tetapi setelah menyaksikan asap, ia berkesimpulan bahwa api memang harus ada.

'Ainul-Yaqiin

Dari peribahasa umum 'dimana ada asap disitu ada api', tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan keberadaan api akan semakin dimengerti dengan cara pengamatan langsung. Pada tingkat kepastian ini dilakukan dengan persepsi langsung bukan dengan deduksi logis. Setelah seseorang telah benar-benar melihat nyala api, ia sudah tidak lagi bergantung pada penyimpulan keberadaan api dari asap yang dihasilkan. Dia sekarang telah melihat api secara langsung. Asap mungkin masih ada, tetapi tidak lagi digunakan sebagai bukti dari keberadaan api. Istilah bahasa Arab untuk 'melihat' adalah 'ain, karenanya Bahasa Arab untuk 'kepastian berdasarkan pengataman/kesaksian' adalah 'ainul-yaqiin.

Kita baca dalam Al-Qur'an "..Kemudian kamu pasti akan melihatnya dengan mata yakin." (102: 8) Ayat ini menarik perhatian kita pada fakta bahwa pada tingkat ainul-yaqiin, seorang beriman yakin kepada Tuhan dengan cara apa yang secara kiasan disebut dengan 'melihat secara langsung' (direct perception)" penampakan Tuhan. Bagi manusia, yang indera fisiknya hanya menanggapi stimulus materi, menyaksikan penampakan Tuhan jelas bukan dalam arti pertemuan fisik dengan wujud Tuhan. Menyaksikan Penampakan Tuhan hanya dapat berarti menjadi saksi akan manifestasi Keilahian-Nya yang nampak dengan jelas. Masifestasi tersebut meliputi penerimaan ajaib dari doa-doanya dan 'penyatuan ilahiah'. Doa-doa orang beriman mulai menemukan pengabulan yang berlimpah. Ketika ia berdoa untuk sesuatu, ia menemukan limpahan karunia Ilahi mengarah pada doanya. Ia juga mulai mendapatkan mimpi yang benar, mimpi yang benar-benar tergenapi, serta kasyaf-kasyaf (visions) dan wahyu dengan kata-kata langsung dalam keadaan terjaga. Ketika perjumpaan tersebut menjadi sering dan berkali-kali, jiwa manusia kemudian secara kiasan telah menjadi 'wajah spiritual Tuhan'. Oleh karena itu pada tingkat kepastian ini, orang beriman tidak lagi bergantung pada kesimpulan logis mengenai keberadaan Tuhan. Pada tingkat ini, seolah-olah ia telah melihat sendiri Tuhan dengan mata kepalanya sendiri. Meskipun keadaan 'iman bil ghaib' terus berlaku, orang beriman menjadi lebih dekat lagi dengan dunia ghaib daripada ketika ia berada pada tingkatilmul-yakiin.

Kembali pada analogi nyala api, kita dapat memahami bahwa pada tingkat ilmu-yaqiin para pencari akhirnya melihat api. Logika dari peribahasa 'dimana ada asap ada api' pada tingkat ini sedikit berelevansi dengan aksioma. Para pencari Tuhan pada titik ini, dalam arti kiasan telah melihat Tuhan.

Haqqul-Yaqiin 

Melanjutkan analogi perjalanan manusia menuju nyala api, dan kepastiannya yang meningkat secara bertahap tentang keberadaan api; sekarang kita melanjutkan untuk membahas tingkat kepastian tertinggi yang manusia bisa capai, baik itu berkaitan dengan nyala api dari skenariao yang sedang dibahas maupun tentang keberadaan Wujud Tuhan. Ketika seseorang yang mencari api telah menyaksikan api, ia telah mencapai tingkat persepsi yang melibatkan salah satu dari lima inderanya, dalam hal ini penglihatan. Dengan demikian tingkat pengetahuan yang lebih tinggi secara logis akan melibatkan persepsi melalui semua inderanya. Ini bukan berarti bahwa pencari api harus membakar dirinya menjadi abu untuk mencapai tingkat pengetahuan ini, tetapi untuk menunjukkan bahwa pada tingkat pengetahuan yang paling tinggi memang akan mengerahkan semua panca indera. 

Mari kita asumsikan bahwa sosok protagonis kita yang terus berjalan ke arah api, yang mana ia telah menyaksikan sendiri dengan matanya, dan pada akhirnya ia memasukkan dirinya sendiri ke dalam nyala api tersebut. Pada titik ini ia telah merasakan sifat dari api dengan sarana tidak hanya oleh satu melainkan semua akal sehatnya. Menerapkan analogi ini kepada para pencari Tuhan, kita dapat menjelaskannya bahwa ketika para pencari mempersepsikan Sifat-Sifat Allah, melalui keterlibatan maksimal akal sehatnya, baik jasmani maupun rohani, saat itulah ia telah mencapai tingkat kepastian tertinggi mengenai Tuhan. Hal ini kemudian dapat dikatakan bahwa ia telah mencapai tingkat Haqqul Yaqiin. Bahasa Arab untuk "kebenaran mutlak" (absolute truth) adalah Haqq. sedangkan bahwa Arab untuk kepastian seperti yang telah kita bahas adalah Yaqiin. Oleh karena itu istilah Haqqul Yaqiin menunjukkan tingkat kepastian yang sempurna tentang Tuhan.

Kita baca dalam Al-Qur'an, "..Sesungguhnya (yang disebutkan ini) adalah suatu keyakinan yang benar. (56:95) Pada tahap ini orang beriman yakin kepada Tuhan karena ia telah merasakan sifat-sifat Tuhan secara lebih lengkap, seolah-olah semua cara persepsi yang tersedia baginya telah sampai pada hubungan langsung dengan Keindahan dan Kemuliaan Tuhan. Pada tahap ini orang beriman telah diberkati dengan limpahan yang lebih besar berupa wahyu Ilahi. Pada tahap ini, doa sang pencari Tuhan begitu derasnya diterima dan dijawab, dimana setiap doa menjadi sebuah keajaiban dalam dirinya sendiri.  Nabi Allah dan orang-orang suci berada dalam wilayah kepastian agung ini. Ini adalah tingkat tertinggi dari iman dan kepastian.

Tema ini telah dibahas secara menarik dan mendalam secara rinci oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dalam risalah bersejarahnya "Haqeeqatul Wahy" dimana beliau menulis:

"...Allah, Yang Maha Pengasih dan Penyayang, telah menanamkan di dalam jiwa manusia kehausan untuk mengenal Allah. Demikian pula, Dia telah memberkati sifat manusia dengan dua fakultas yang memungkinkan manusia mencapai pencerahan yang sempurna - yaitu kemampuan intelektual yang letaknya di dalam otak dan kemampuan spiritual yang bersemayam dalam hati. Kemampuan-kemampuan spiritual berfokus pada pemurnian hati. Kemampuan-kemampuan spiritual cenderung untuk mencapai dan menemukan kebenaran yang mana hal itu tidak bisa sepenuhnya diakses oleh fakultas intelektual manusia.."


Link sumber.

Lighting dan Material

By : Virginia Only
Ada yang mau bikin kayak gini gaaaaaaaaak????? :D Yuk merapat! kita main-main sama Grafika Komputer.
Kita buat program yang menampilkan sebuah rumah dengan atap yang berbeda warna dengan temboknya dan dikelilingi oleh pagar.



Nih Syntaxnya:
#include
#include
#include

int millis=1;
int action=0;
int w = 640, h = 640;//variabel global
float x=0,y=0,z=-25, teta=0, masuk=0;//posisi awal koordinat

void atap(void){
    glPushMatrix();
      glEnable(GL_COLOR_MATERIAL);
      glTranslatef(0,0.5,-4);
      glRotatef(teta,0.,1.,0.);
      glColor3f(0,0,1);
      glRotatef(90,-1.,0.,0.);
      glutSolidCone(1.2,1.,20.,20);
      glDisable(GL_COLOR_MATERIAL);
      glPopMatrix();
}

void pintu(float alpa, float x, float y,float z, float r, float g, float b){
      glPushMatrix();
    glTranslatef(x,y,z);
      glRotatef(alpa,0,1,0);
      glColor3f(1,0,1);
      glScalef(0.6,1.,0.01);
      glutSolidCube(0.8);
      glPopMatrix();
}
void jendela(float x, float y,float z, float r, float g, float b){
      glPushMatrix();
    glTranslatef(x,y,z);
      glColor3f(1,0,1);
      glScalef(1,1.,0.01);
      glutSolidCube(0.5);
      glPopMatrix();
}
void pagar(float x, float y,float z, float r, float g, float b, float d, float e, float f){
      glPushMatrix();
    glTranslatef(x,y,z);
      glColor3f(0,1,1);
      glScalef(d,e,f);
      glutSolidCube(0.5);
      glPopMatrix();
}
void gedung(void){
    glPushMatrix();
      glEnable(GL_COLOR_MATERIAL);
      glTranslatef(0.,0.,-4.);
      glRotatef(teta,0.,1.,0.);
      glColor3f(.8,.6,.7);
      glutSolidCube(1.3);
      pintu(masuk,.3,-0.24,0.66,0,1,1);
      pintu(0,.3,-0.24,0.65,0,0,0);
      jendela(-0.3,-0.1,0.66,1,0,1);
      jendela(-0.3,-0.1,-0.66,0,0,0);
      pagar(-0.5,-0.4,1.01,0.7,0.7,0.7,2,1,0.2);
      pagar(0.84,-0.4,1.01,0.7,0.7,0.7,0.8,1,0.2);
      pagar(0.01,-0.4,-0.95,0.7,0.7,0.7,-4,1,0.2);
      pagar(-1,-0.4,0.05,0.7,0.7,0.7,0.2,1,-4);
      pagar(1,-0.4,0.05,0.7,0.7,0.7,0.2,1,-4);
      glDisable(GL_COLOR_MATERIAL);
      glPopMatrix();
}
void reshape(int w, int h){
      glViewport(0,0,(GLsizei)w,(GLsizei)h);    //sudut pandang default
      glMatrixMode(GL_PROJECTION);  //mengaktifkan mode matrix proyeksi
      glLoadIdentity();                               //load matrix identitas
      gluPerspective(60.0, (GLfloat)w/(GLfloat)h, 1.0, 200.0);
      glMatrixMode(GL_MODELVIEW);
}
void init(){
    GLfloat LightPosition[]         = {0.f, 0.f, 1.f, 1.f};
      GLfloat LightAmbient[]        = {0.0f, 4.0f, 0.0f, 1.0f};
      GLfloat LightDiffuse[]        = {0.7f, 0.7f, 0.7f, 1.0f};
      GLfloat LightSpecular[]       = {0.5f, 0.5f, 0.5f, 1.0f};
      GLfloat Shine[] = {100};

      glShadeModel(GL_SMOOTH);
      glClearDepth(1.0f);
      glEnable(GL_DEPTH_TEST);
      glDepthFunc(GL_LEQUAL);
      glHint(GL_PERSPECTIVE_CORRECTION_HINT, GL_NICEST);

      glMaterialfv(GL_FRONT, GL_DIFFUSE, LightDiffuse);
      glLightfv(GL_LIGHT0, GL_POSITION, LightPosition);

      glMaterialfv(GL_FRONT, GL_DIFFUSE, LightDiffuse);
      glLightfv(GL_LIGHT0, GL_SHININESS, Shine);
 glEnable(GL_LIGHTING);
      glEnable(GL_LIGHT0);
      return;
}
void myDisplay(void){
      glClearColor(0.0,0.0,0.0,0.0);
      glClear(GL_COLOR_BUFFER_BIT | GL_DEPTH_BUFFER_BIT);
      glLoadIdentity();
//    /*
      glPushMatrix();
      atap();
    gedung();
      glPopMatrix();
//    */
      glutSwapBuffers();
}

void mouse(int button, int state, int x, int y)
{
    if(state == GLUT_DOWN)
      switch(button)
      {
      case GLUT_LEFT_BUTTON: /* move the light */
          action = 1;
         // motion(x, y);
          break;
      case GLUT_MIDDLE_BUTTON:
          action = 3;
         // motion(x, y);
          break;
      case GLUT_RIGHT_BUTTON: /* move the polygon */
          action = 2;
         // motion(x, y);
          break;
      }
}
void myKeyboard(unsigned char key, int x, int y){
      if(key == 'a') z-=1;
      else if(key == 's')     teta+=1;
}
void timer(int value){
      glutPostRedisplay();
      glutTimerFunc(millis,timer,0);
}
void main(int argc, char **argv){
      glutInit(&argc, argv);
      glutInitDisplayMode(GLUT_DEPTH | GLUT_DOUBLE | GLUT_RGBA);
      glutInitWindowPosition(50,100);
      glutInitWindowSize(w,h);
      glutCreateWindow("House 1");
      glutTimerFunc(millis,timer,0);
            gluOrtho2D(-w/2,w/2,-h/2,h/2);
      glutKeyboardFunc(myKeyboard);
      glutMouseFunc(mouse);
      glutReshapeFunc(reshape);
      init();
      glutDisplayFunc(myDisplay);
      glutMainLoop();
}




Selamat mencoba :D






My life is my story… Part 1

By : Virginia Only


 Semua menjadi beda saat sesuatu menghancurkan segalanya. Mungkin itu tak berarti sama tapi punya maksud yang nyata. Kenyataan memang menyakitkan tapi kehancuran lebih menyakitkan. Arti dari sebuah pengorbanan pada impian membuat seseorang menjadi rentan pada sesuatu yang diharapkan. Mungkin semua itu cobaan. Tapi terlalu menyakitkan untuk dirasakan.
Mengapa kita hidup untuk dibedakan? Perbedaan bukanlah suatu alasan. Dalam menjalani hidup ini, yang terpenting adalah impian yang menjadi kenyataan. Meskipun tak semudah yang kita bayangkan.

Nightmare…
Ku takut menghadapi masa yang akan datang.. Tapi aku lelah menghadapi keterpurukan.. apakah aku penakut? Ataukah aku pengecut?
Manusia hidup punya tujuan, tapi tujuan hidup terkadang tak tersampaikan. Itulah yang menyakitkan… sudah terlalu lama aku mendekam dalam kesedihan.. memandang kearah yang penuh penekanan. Apakah mungkin seorang aku bisa menjadi panutan?
Seandainya aku bisa berdiri tegak seperti saat aku merasakan indahnya kebersamaan.. Mungkin aku tidak seputus asa ini..
Terlanjur sudah semua menjadi angan-angan belaka. Sesaat aku ingin terbang.. sesaat aku ingin mendarat kesuatu tempat dimana hanya ada aku dan impianku yang selama ini membuat hatiku membeku…
Tak ada yang perlu disalahkan! Inilah jalan hidupku.. maybe wrongway..
now,
Love story…
Penyesalan terbesar dalam hidup adalah membohongi diri sendiri..
Diriku terluka karena tidak berani mencintai
Membiarkanmu pergi dengan tetesan air mata
Bukan salahmu jika engkau berlalu
Bukan salahku bila aku mengharapkanmu
Yang salah mengapa kita harus bertemu?

Setitik embun menetes dalam kalbu
Membawa kepedihan yang membeku
Mungkin ini bukan maumu
Tapi aku terlanjur meninggalkanmu

Engkau datang membawa kebahagiaan
Aku tersanjung dengan ungkapanmu
Maafkan aku bila aku melepaskanmu
Tapi mengapa engkau rapuh dengan perasaanmu
Aku pun kecewa dengan hal itu
Disaat aku setia menunggu kehadiranmu, Lagi…
Mengapa kau terpuruk terhadap kekecewaanmu padaku?

Sometimes I feel so lonely
Sometimes I feel so far
Sometimes I feel so happy
Sometimes I feel so near
Just with you, sometimes I feel so really really get life

Heran.. myb kamu memang orang yang aku sayang. Tapi, kamu nggak  merasakan apa yang aku rasakan. “ku tak ingin lagi menunggu menanti, lelah ku tersenyum, lelah ku bersandiwara” said anggun berganti hari.

Mengapa aku harus mengenalmu? Padahal aku tak bisa bersamamu…
Mengapa aku harus bertemu denganmu? Padahal aku tak bisa membahagiakanmu
Mengapa aku harus menyayangimu? Padahal segalanya berakhir seperti ini..
Inikah cara dirimu menunjukkan rasa sayangmu kepadaku?
Apa kau tidak mengerti bagaimana aku benar-benar mengharapkanmu seperti yang aku bayangkan
Kau terlalu manis untuk dikenang, tapi kau terlalu menyakitkan untuk ku harapkan
Aku berharap kau pergi dari hidupku, tapi aku masih tak sanggup kehilanganmu.
Sejenak aku ingin berada dalam dekapanmu, tapi kenapa kamu gag ngerti perasaanku? Sedikit pun..
Hanya kau yang mampu membuatku tersenyum. Aku tersanjung dengan sikapmu dan ucapanmu selama ini… tapi kau tak memahami itu!
 Jangan salahkan keadaan…
Menantang kehidupan adalah kata yang tepat..
Jika hidup tak sesuai dengan apa yang diharapkan, aku semakin tak mengharapkannya.. itulah aku.. gag ada yang bisa ngerubah keputusanku… selain seseorang yang bisa mengerti aku…

in the night…
he said,
Seumur hidupku, ini yang pertama pintu hatiku diketuk oleh senyumanmu, manis wajahmu selalu ada dihatiku, itulah kata hatiku..
Tiada apa yang dapat ku rasakan selain dari cintaku padamu, tiada lafats sendu yang terindah yang dapat ku ukurkan padamu selain kata “cinta”
Saat keseduhan mengisi hatimu, dan air matamu menetes dipipi, beritahu aku karena saat itu aku ingin ada didekatmu.
Meskipun bulan tertutup mendung, tetapi sinar hatiku selalu akan ada untukmu, meskipun ku tak didekatmu, ku kan selalu ada untukmu.
Walau badai datang menghujam, api cintaku padamu tidak akan terpadam api kasih sayangku padamu meskipun ditelan oleh waktu

Aku senang waktu kau kirim kata-kata itu.. tapi, apa kau yakin dengan ucapanmu kepadaku? Sebab, semua ini perlahan berakhir seperti yang aku bayangkan.
Myb aku emang gag cinta ama kamu, tapi, napa hati ini sakit saat kau ucapkan “kau sahabat terbaikku”? apa aku berharap lebih dari itu? Mungkin aku gag mau kehilanganmu.. cz kamulah satu-satunya yang paling berkesan dalam hidupku… myb aku ingin kamu selalu ada disampingku..
Tanpa kau sadari, kau perlahan meninggalkanku disaat aku butuh kamu sekarang ini… tapi itu bukan salahmu.. mungkin kamu ingin melupakan aku demi kebaikanmu.. aku juga gag akan memaksamu untuk selalu ada disamping aku.. cz kamu punya hidup yang harus kau jalani tanpa aku yang hanya membuatmu seperti itu..
Apa benar kau akan pergi? Meninggalkanku.. meninggalkan semuanya.. kenapa kau tak bilang padaku? Apa aku terlalu gag pantas untuk jadi orang pertama yang kau beri tahu? Mungkin maksudmu kau tak ingin melukai hatiku dengan kabar kepergianmu.. tapi aku tidak sepertimu..
Perlahan aku mulai memahamimu.. perlahan aku bisa melupakanmu meskipun berat untukku.. aku tak tahu apakah ini jalan terbaik untukku dan untukmu..
Gag ada yang bisa diabadikan..
Suatu saat nanti, mungkin aku hanyalah kenangan bagimu
Suatu saat nanti, mungkin kau akan melupakan aku
Suatu saat nanti, mungkn hanya ada bahasa kalbu
Dan mungkin itu yang terbaik untukmu..
Good bye my love.. my heart is broken.. my love is over.. said Blackout!
Apa kau pantas disebut cinta? Ataukah sayang? Hanya Tuhan yang tahu isi hatiku.                             I can live without you now…

Senyum, senyum itu indah.. tapi apakah senyum itu tetap ada kalau hati lembut kita sudah musnah? Mungkin yang ada hanyalah senyum dibalik penderitaan.. 
Tag : ,

Novel: Don't Tell Me Anything

By : Virginia Only
Don't Tell Me Anything! karya Vasca Vannisca..
Ada yang pernah baca buku ini? sumpah keren ;).. gila nih buku. ceritanya seru, tokoh utamanya bener-bener freak! nih sekilas megenai buku ini:
Pernahkah depresi membuat anda menenggelamkan diri dalam tidur yang sangat lama? Bagi beberapa orang, tidur yang panjang membuat mimpi menjadi lebih nyata dari kenyataan. itulah yang dialami gadis belia bernama Stella, ia larut dalam dunia baru yang lebih indah, dimana dirinya bisa melakukan segalanya, bisa mendapatkan segalanya. Hingga suatu saat ia benar-benar tidak bisa bangun.
Novel ini bercerita tentang remaja berkepribadian ganda. Sekian tahun perjalanan hidup dengan kelainan itu pada akhirnya dianggap wajar oleh masyarakat dan keluarganya. Tetapi ketika keluarganya tertimpa tragedi, kakak kandungnya diperkosa dan keluarganya dibantai secara sadis oleh penjahat, Stella harus menelan kepahitan sebagai sosok yang dianggap melakukan pembunuhan. Ia ditangkap oleh polisi, dan masuk tahanan.
Dalam persidangan, psikiater memberikan bukti, Stella penderita kelainan jiwa, atau lebih tepatnya Psikopat. Akhirnya ia tidak dipenjara, tetapi langsung dilempar ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ). Di RSJ itulah Stella merenung dan kemudian menyadari kalau dirinya baru saja terkena tipuan sebagai kambing hitam pembunuhan. Ingatannya pelan-pelan terbuka dan potret kejadian atas tragedi itu terkuak.
Lika-liku kehidupan Stella, gadis cantik yang malang itu sungguh mendebarkan. Karakter Stella cukup hidup dan seolah-olah nyata karena penulisan pada karakter tokoh lain serta realitas sosial yang melingkupi kisah ini juga nampak realis. 
Vasca Vannisa, sang novelis muda (24 tahun) nampaknya sangat ambisius untuk menghidupkan karakter kehidupan batin remaja. Stella bukan hanya karakter remaja berkepribadian ganda, melainkan juga bagian dari simbol realitas pencarian jati diri manusia remaja yang menginginkan perubahan dan masa depan yang lebih baik. Selain karakter realis, novel ini menjadi mendebarkan karena di sana- sini dikaitkan dengan suasana horor yang mencekam.





Tag : ,

- Copyright © Virginia's Blog - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -